Selamat datang di wilayah Kelurahan Gembirakata, kelurahan paling tertinggal se-kabupaten Blogspot. Berikut ini adalah beberapa pidato, sambutan, hasil rapat, liputan, curhat, corat-coret, gosip, isu, dan tulisan-tulisan meresahkan lainnya hasil karya para staf kami. Rakyatku tercinta, silahkan menikmati situs tidak penting ini dan jangan lupa menyediakan cukup air minum sekiranya keselek gara-gara tulisan-tulisan kami yang terlalu pedas. Monggo...

The Hunting Party [2007]

Senin, 05 Mei 2008 , Posted by kelurahan-gembirakata at 22.55



Bagaimana membuat pilem berisi joke satire tentang perang? Apakah Lord of War yang nyindir jualan senjata sudah cukup menggelitik mata penonton? Ternyata belum. At least itu menurut om Richard Shepard, sutradara yang pernah ngerasain podium kehormatan di pestipal pilem Sundance gara-gara bikin Pierce Brosnan jadi sniper culun di The Matador. “Festival film ah, udah keren-keren tadi pertamanya giliran ngomong festival pake pe!” protes Pak Lurah [seperti biasanya]. Pura-pura budeg alias nggak denger, saya lalu meneruskan review. Review yang cukup telat soalnya pilem ini ternyata dirilis September 2007 tapi saya baru taunya kemaren pas nemuin DVD bajakan yang mau dibuang di seberang BIP yang kata tukangnya nggak laku dijual.

Menurut om Richard Shepard, menyindir tema perang lewat pilem itu begini: Bikinlah tiga karakter wartawan perang dengan spesialisasi berbeda dan bikinlah mereka marah sama si penjahat perang sampai-sampai mereka memburunya bukan untuk reportase atau wawancara tapi buat dibunuh sekalian. “Only the most ridiculous parts of this story are true” Begitu line yang muncul di layar ketika pilem baru aja dimulai. Tapi setelah dipikir-pikir, kata-kata itupun ternyata nyindir juga wong sepanjang pilem menggelikan semua. Nah terus kalo dibilang hanya bagian-bagian menggelikan saja yang benar-benar terjadi, berarti semuanya beneran dong, bukan fiksi. “Betullll,” jawab Pak Lurah pasti, padahal saya nanya ke rakyat bukan ke dia heuheuheu.

Om Shepard sebenernya dapet idenya dari sebuah artikel di majalah Esquire berjudul “What I Did On My Summer Vacation” karya Scott Anderson. Scott adalah veteran perang yang jadi jurnalis. Ia dan dua rekan jurnalisnya berburu cerita di Bosnia dan nemuin poster iklan bertuliskan “Dicari : Dr. Radovan Karadzic, Ratko Mladic, & Slobodan Milosevic. Hadiah 5 juta dollar dari pemerintah USA. Hubungi 1-800-XXXXXX bla bla bla.” Dari artikel inilah sang sutradara membuat 3 karakter jurnalis Simon Hunt (Richard Gere), Duck (Terrence Howard), dan Benjamin (Jesse Eisenberg). Radovan Karadzic-nya dikamuflasekan jadi The Fox (Ljubomir Kerekes). Adegan-adegan menggelikan bermunculan ketika Simon – yang ceritanya dipecat gara-gara mengkritik pedas ethnic cleansing di Bosnia saat sedang live news coverage – ketemu lagi sama Duck yang lagi menanjak karir jurnalisnya setelah berhenti jadi wartawan perang. Ditambah lagi mereka terpaksa membawa Benjamin, jurnalis ingusan yang masih anak wakil direktur di TV tempat Duck bekerja. Ini rada nyindir nepotisme dikit.. eh banyak. Simon dengan cara gilanya berhasil meyakinkan 2 rekannya buat datengin The Fox, si penjahat perang. Padahal awalnya hanya Simon yang bernafsu mau bunuh The Fox, sisanya cuma ngejar beritanya aja [penjahat perang kok mau diinterview, dasar pilem komedi]. Nah rakyatku yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik semua, lanjutannya silahkan nonton sendiri di bioskop atau beli DVD originalnya setuju? “Nggak usah Pak Carik, beli bajakannya aja, kalo nggak download aja di torrent banyak kok. Nggak usah sok jadi orang baik-baik lah, jaim banget sih ini carik,” ceuk Pak Lurah gila. Kami pun ketawa bersama soalnya memang saya kadang-kadang sok jaim, untung aja lurahnya gila.

Hasil wawancara yang saya lakukan via imel sama om Shepard kemaren menunjukkan bahwa dalam pembuatan pilem ini bagian paling sulit adalah menentukan bentuk fisik seorang wartawan perang. Setelah melakukan beberapa observasi dari muka, rambut, cara berbicara, sampe akting nangis, disepakatilah pemeran utamanya Richard Gere dan Terrence Howard. Dari segi pembuatan naskah, om Shepard nggak nemuin kesulitan berarti soalnya artikel mbah Scott Anderson sebenarnya sudah cukup kuat. Dalam artikel itu diceritakan di tengah-tengah perjalanan mereka memburu The Fox, ketiga jurnalis bertemu petugas PBB bernama Boris yang yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka adalah CIA yang lagi nyamar. Dari cerita itu dibuatlah sekuen kejar-kejaran ala pilem thriller beraroma joke satire, ditambah sebuah sindiran yang nunjukin kalo di markas PBB itu nggak ada mesin fotokopi. Masak kalah ama kelurahan tertinggal kita ini. Jangankan mesin fotokopi, tukang foto yang ngerangkap tukang kopi aja ada kok di sini. Secara keseluruhan pilem ini cukup menggelitik dan animated banget. Tantangan membuat kisah nyata jadi komedi satire rasanya nggak begitu sulit buat sutradara jenius sekelas om Shepard. Lalu akting Richard Gere dan Terrence Howard juga sedang di kondisi puncak. Liat aja waktu Simon nangis atau waktu Duck lagi berantem sama pacarnya. Mungkin satu-satunya kekurangan pilem ini cuma penggambaran kehidupan kaum muslim di Bosnia yang kurang hidup.

Di akhir pilem masih juga om Shepard sempet mengkritik. Di layar cuma ada background warna item yang tulisannya gini : “...Karadzic, the real man these guys were after, has been on the run for over ten years and published two books and a play...bla bla bla...or maybe international community are just busy “searching” for Osama Bin Laden...” Om Shepard cukup gerah dengan nggak niatnya dunia memburu penjahat perang di Balkan macam Karadzic malah sibuk nyari-nyari Osama. Nggak tau saking bodonya nggak nemu cara apa emang sengaja nggak mau nangkap dengan alasan politis tertentu atau bahkan isu agama. Setelah itu muncul klip lucu yang isinya kurang lebih gini : “Memang pemerintah USA menyebar poster bounty buat nangkap Karadzic, Mladic, dan Milosevic, seharga $ 5 juta, tapi ternyata nomor hotline 1-800-XXXXXXX itu hanya bisa dihubungi dari wilayah USA.” Trus napa nyebar posternya di Balkan? Bravo om Shepard!



ttd,


Pak Carik Gembirakata

Currently have 2 komentar:

  1. wow.asik juga surfing di kelurahan gembirakata....aloooo...salam kenal buat pak lurah

  1. tq tq... alo juga buat chity welcome to the neighborhood then...
    wah pak carik ngomel2 tuh di blakang "masa slmnya cuma buat pak lurah" gitu katanya heueuheu...

    -pak lurah-